Perkutut
Amal Sumenep Sang Pendatang Baru, Tiga Baru Tekuni Hobi Perkutut, Kini Berburu Calon Amunisi dan Materi Kandang Ternak
Padatnya kegiatan di Kota Sumenep memang memiliki dampak yang luar biasa pada perkembangan hobi perkutut, salah satunya adalah munculnya banyak pendatang baru. Mereka hadir karena menyaksikan kegiatan demi kegiatan yang menjadi agenda di beberapa desa dan kecamatan.
Sumenep yang saat ini lagi getol menyelenggarakan kegiatan berupa Ladinil (Latihan Dinilai), memunculkan keinginan dari masyarakat untuk bisa bergabung dalam komunitas tersebut. Salah satunya adalah Amal, pendatang baru yang mengaku menekuni dan mulai serius menjajaki hobi perkutut sekitar 3 bulan lalu.
“Saya mulai senang dan fokus pada hobi perkutut sejak tiga bulan lalu,” terang Amal mengawali obrolan. Ketertarikannya pada dunia ini berawal ketika melihat sebuah penyelenggaraan konkurs perkutut. “Saya awalnya tertarik ke perkutut saat melihat lomba perkutut, kog asyik dan menyenangkan,” ungkap Amal.
Sejak saat itulah Amal mengaku langsung berusaha menjadikan perkutut sebagai kesibukan baru. Sebagai orang baru, Amal berusaha mencari informasi seputar hobi yang kini mulai ditekuni. Sampai akhirnya beberapa komunitas ditemui dan menjadi rekan sesama penghobi. Sejak saat itulah Amal sudah memastikan hadir di gelaran, namun masih sebatas di Sumenep.
Untuk memastikan kehadirannya di arena sebagai peserta, Amal juga langsung berburu orbitan. “Sejak saya ingin main perkutut, saya langsung cari burung untuk dilombakan. Saya berusaha cari informasi,” sambung Amal. Status sebagai pendatang baru nampaknya benar-benar dinikmati.
Meski selama turun lomba, Amal belum menghasilkan sebuah prestasi, namun tidak membuat kecewa apalagi putus asa. “Sampai saat ini saya belum berhasil jadi juara, burung yang saya bawa belum mau tampil, mungkin karena saya belum paham betul, bagaimana membuat burung mau bunyi, tapi saya tetap semangat untuk ikut lomba,” kata Amal lagi.
Baginya hobi perkutut bukan semata-mata menyalurkan hobi semata, tetapi juga mencari saudara dan menambah hiburan. Untuk saat ini Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, menjadi pilihan ketika memutuskan untuk turun lomba. Alasannya jelas, karena saat ini masih dalam proses belajar dan mendalami hobi.
Perjalanan hobi perkutut yang kini memasuki bulan keempat, semakin menambah rekan-rekan sesama penghobi. Beberapa diantara mereka ada yang memberikan banyak masukan dan saran demi menambah pengetahuan. Lambat laun, Amal mengaku semakin paham apa yang harus dilakukan dalam menekuni sebuah hobi.
Sampai akhirnya keinginan untuk menjadi peternak, muncul dalam pikiran. “Saat ini saya ingin ternak dan juga lomba, makanya saya semakin semangat untuk melakukan dua kegiatan ini,” sambung Amal lagi. Untuk memenuhi keinginan tersebut, perburuan burung untuk lomba dan juga ternak mulai dilakukan.
Dibantu oleh beberapa kung mania yang dikenal, Amal lagi memfokuskan diri untuk mendapatkan burung kelas lomba dan juga untuk materi kandang. “Doakan saya agar saya bisa sukses menekuni lomba dan juga ternak, karena saya ingin sekali memiliki burung dari ternak sendiri dan saya juga bisa terus berlomba dengan hasil dapat juara,” ungkap Amal.
Soal farm, Amal sudah membuat nama yakni Amal Jaya Bird Farm. Lokasinya ada di Paberasan Kota Sumenep. Saat ini sudah ada empat petak kandang ternak yang sudah disiapkan. Jika tidak ada kendala, jumlah tersebut akan terus bertambah.