Profil
Aksi Ciamik Murai Batu Raja Cilik Mengantarkannya Juara Runner-up Di Launching JGC BnR Bekasi
Gelaran Launching JGC Enterprise yang dikemas bersama juri BnR Indonesia di lapangan Gedung Prasetya, Bekasi, Minggu (24/1) lalu sungguh meriah. Khusus dikelas murai batu banyak bertabur burung-burung bintang disetiap sesinya. Raja Cilik milik H Amith dari Polino SF Karawang salah satunya. Burung tersebut menempati posisi juara runner-up dikelas Murai Batu JGC.
Sejatinya, Raja Cilik bukan burung kemarin sore. Dari rekam jejak prestasinya sudah banyak mendulang gelar juara sejak tiga tahun silam, saat burung tersebut masih ditangan Triyanto pemilik Bintang Arwana BF, rekan sejawatnya H Amith yang sama-sama juga berdomisili di Karawang Jawa Barat.
Sejak pindah tangan ke H Amith, prestasi Raja Cilik semakin mengkilap. Puluhan thropy juara sudah dikoleksinya dari sejumlah even-even penting yang diikutinya. Aksi ciamik-nya kerap dipertontonkan disetiap even yang diikutinya.
Gaya shownya yang khas nyeklek ke atas sambil membawkakan lagu-lagu isian suara burung-burung kecil diselingi tonjolan tengkek dan tembakan panjang celilin yang dibawakan bersusun menarik perhatian juri maupun penonton.
Pun halnya diajang JGC Enterprise kemarin, dia tampil istimewa. Meski hanya menempati urutan kedua sudah cukup membuktikan kestabilan burung ini yang masih eksis sebagai murai batu terbaik hingga saat ini. Sebelumnya dia tampilkan disebuah gelaran di Babaton Karawang belum lama ini.
Perawatannya Nggak Ribet
Bagi H Amith, keistimewaan murai batu Raja Cilik tidak hanya kualitas materi maupun durasi kerjanya yang istimewa, tapi juga karakter dan gaya shownya di lapangan. Burung ini juga merupakan amunisi andalan Polino SF selain dua gaco handal lainnya, Dorna dan Pandawa.
Menurut Kumen, sang mekanik, dalam urusan perawatannya tidak bikin ribet, burung tipe jujur. Perawatannyapun sederhana.
Lazimnya jenis murai batu, pakan utama kesehariannya 2 sendok makan kroto segar yang sudah benar-benar putih bersih. Ekstrafooding jangkrik pagi 5 ekor dan sore 5 ekor menjadi menu hariannya.
Kecuali untuk settingan di lapangan ditambah 1-2 ekor menjelang turun disetiap sesinya. Kalau kondisi cuaca mendung diselingi 3 ekor ulat hongkong. “Kalau udaranya panas paling hanya tambah cukup seekor ulat,” jelas Kumen.
Dalam hal perawatan harian, menurut Kumen, pagi selepas subuh burung dikeluarkan untuk diembunkan. Selanjutnya masuk kandang umbaran sekaligus dijemur hingga pukul 10.00 WIB. Dua hari sekali masuk keramba mandi. *agrobur4.