Perkutut
AKN Bird Farm Sampang Rombak Total Formasi Kandang Ternak, 2021 Kembali Targetkan Petik Kemenangan

Pertengahan 2019 menjadi masa dimana H.Moh.Aksan mulai mengurangi eksistensinya di konkurs tanah air. Bukan karena sudah tidak berminat lagi turun lapangan, bukan pula karena tidak memiliki amunisi untuk dipamerkan pada kung mania, namun lebih kepada faktor kesibukan.

“Mulai bulan Juli sampai Desember 2019 saya tidak lagi fokus ke perkutut. Saat itu saya lagi konsentrasi menjelang Pilkades Pangarengan Kabupaten Sampang Madura,: terang H.Aksan. Nyaris dirinya tidak pernah lagi terlihat berada di kandang ternak apalagi sampai hadir dibeberapa kegiatan hobi burung perkutut.
Padahal ketika itu, AKN Bird Farm usai bongkar pasang indukan. Seharusnya kondisi seperti itu, H.Aksan harus menyaksikan hasil perubahan formasi kandang ternak, apakah sudah sesuai harapan atau tidak. Namun dirinya lebih memilih untuk fokus pada urutan pekerjaan utama.

Meski tidak lagi mendapatkan perhatian, produksi kandang ternaknya berjalan normal tanpa hambatan. Beberapa anakan dari kandang AKN terparkir tanpa lagi bisa terpantau. “Pada saat saya tidak ngurusi ternak, anakan langsung saya masukkan kandang untuk piyikan,” jelasnya.
Kesempatan ini nampaknya menjadi berkah bagi para pemburu perkutut kelas konkurs. Beberapa tamu yang sengaja datang untuk mendapatkan produk AKN, tanpa pengawalan ketat bisa mendapatkan produk unggulan. Bahkan H.Aksan mengaku saat itu dirinya membandrol produk ternaknya dengan harga terjangkau.
“Ada banyak tamu yang datang untuk cari perkutut, saya persilahkan pantau sendiri dan saya kasih harga murah. Ternyata dari informasi yang saya terima produk tersebut bagus-bagus. Saya tidak bisa berbuat banyak, mungkin itulah rejeki mereka yang kebetulan datang pada waktu yang tepat,” paparnya.

Dari sekian produk yang dihasilkan ketika itu, hanya tertinggal beberapa ekor saja, itupun sudah masuk kategori burung “buangan”. “Tak satupun saya sempat menyisihkan produk, karena sudah banyak yang lepas ke pembeli,” kata mantan Ketua Pengda P3SI Sampang Madura.
Namun demikian dirinya mengaku tidak menyesal dengan apa yang sudah terjadi, karena tujuan utama pada Pilkades Pangarengan membuahkan hasil. H.Aksan kembali dipercaya menduduki posisi sebagai Kepada Desa (Klebun) Pangarengan. “Alhamdulillah saya terpilih kembali sebagai Klebun Pangarengan,” ungkapnya.
H.Aksan mengaku mulai fokus ke kandang ternak sejak dua bulan lalu. Ia berharap produk berikutnya bisa memberikan harapan cerah untuk kembali eksis di arena konkurs, mengukir prestasi lewat orbitan. Kenyakinan ini didasari oleh indukan kelas wahid yang masih dikoleksinya.

Dari 52 kandang ternak, 60 persen indukan adalah trah sendiri dan sisanya dari luar. Indukan Syahrul Khan (Amanat x AKN D.6), indukan Syahrini (Nada 777-A x AKN K.14), indukan Wamena (Nada 4B x Nagamuba K.6B), indukan Mayapada (ALX XXX x Nagamuba 6A), indukan Ambasador (Atlas K.Mercedes x TOP 444-A) masih kerasan menjadi penunggu kandang AKN.
Begitu juga saudara-saudara Alkaline juga jadi indukan. “Indukan Alkaline dijebol kandang Koh Abay, jadi saya pakai saudara-sadara Alkaline untuk jadi indukan,” tambahnya. Dengan indukan yang masih tersimpan dengan baik, H.Aksan mencoba melakukan pertukaran satu sama lain mengacu pada hasil sebelumnya.
Terlebih dengan kondisi saat ini, dimana seluruh kegiatan konkurs dihentikan, semakin membuat dirinya mendapatkan hikmah untuk melakukan bongkar pasang indukan. “Libur lomba memberikan saya untuk menata kandang dulu, pindah indukan dengan tujuan agar hasil produksi bisa lebih bagus dari sebelumnya,” kata H.Aksan lagi.

Untuk itulah tahun 2020 adalah masa dimana dirinya hanya menjalani rutinitas turun lomba, sekedar bersilaturrahmi tanpa ada target juara, karena seluruh fikiran dan tenaga diarahkan untuk memikirkan ternak. “Insha Allah saya akan kembali kembali total turun lomba dengan membawa ternak sendiri tahun 2021,” ungkapnya.
