Connect with us

Perkutut

Akhirnya, Indukan White Elephant, Produk INAYA BF Malang, Resmi Diboyong H.Jay/H.Reyhan Binuang Kal-Sel, Nilai Transaksi Rp 150 Juta

Published

on

Perburuan dan keinginan H.Jay/H.Reyhan kung mania asal Binuang Kalimantan Selatan untuk memboyong indukan White Elephant, produk ternak Inaya Bird Farm Malang, benar-benar menjadi kenyataan. Perjuangan yang tidak mengenal lelah, akhirnya mampu meluluhkan hati Edi Gunawan sang pemilik Inaya Bird Farm Malang.

Akhirnya, indukan White Elephant resmi diboyong H.Jay/H.Reyhan Binuang Kal-Sel

White Elephant adalah amunisi anyar H.Jay/H.Reyhan yang sempat menghebohkan gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Tingkat Nasional, Liga Perkutut Indonesia CakraAdiningrat Bangkalan. Even spektakuler yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 03 – 04 Agustus 2024 sukses mengantarkan White Elephant pada podium pertama Kelas Piyik Hanging.

Kemenangan perkutut yang digantang pada nomor 123 tampil untuk pertama kalinya di hadapan ratusan perkutut seusianya, ternyata membuat H.Jay/H.Reyhan tidak bisa berdiam diri dan langsung menginstruksikan pada H.Atro untuk memboyong indukannya. Namun misi, bukanlah sesuatu yang mudah.

H.Atro (kanan) menunjukkan akte lahir indukan White Elephant

Saat itu, Edi Gunawan belum bersedia untuk melepaskan indukan yang tinggal di kandang Inaya K.4. “Mohon ma’af Abah Atro, saya belum ada keinginan untuk melepas indukan itu, karena saya masih ingin memilikinya,” ungkap Edi Gunawan  ketika itu saat H.Atro mengutarakan keinginan sang bos.

Padahal H.Jay/H.Reyhan sudah menyediakan dana yang lumayan besar untuk memboyong indukan White Elephant. “Bos sudah siapkan uangnya Rp 100 juta untuk indukan White Elephant, tapi Buntong tidak mau jual katanya,” terang H.Atro pada saat itu. White Elephant sendiri berhasil di take over dengan nilai Rp 30 juta.

Kandnag INAYA K.4 bekas indukan White Elephant pernah tinggal

H.Atro sendiri mengaku tidak pantang mundur untuk terus berusaha melakukan perintah dan mewujudkan misi sang bos. Upaya lewat telpon dan mengunjungi langsung menjadi salah satu cara untuk merontokkan pertahanan Buntong. Sampai akhirnya, perjuangan itu tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Jalan cerita berkata lain.

Seiring perjalanan waktu, Edi Gunawan merubah keputusan. “Setelah saya pertimbangkan dengan keluarga dan karena desakan serta rayuan dari Abah Atro dan juga H.Jay yang sempat menghubungi saya, akhirnya indukan White Elephant saya lepas, meski sebenarnya berat,” ungkap Buntong.

Akte lahir indukan White Elephant

 “Alhamdulillah, akhirnya Buntong mau melepas indukan White Elephant yang selama ini memang sudah diincar, namun sempat ditahan untuk tidak dilepas,” ungkap H.Atro. Informasi yang didapat bahwa untuk mendapatkan indukan dengan formasi jantan Sawung 932 dengan betina TLT 150 K.3, H.Jay/H.Reyhan harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 150 juta.

“Indukan White Elephant diboyong H.Jay dengan mahar RP 150 juta plus dua burung ring Inaya untuk lomba. Saat komunikasi dengan saya, H.Jay berharap agar White Elephant dan adik-adiknya nanti bisa menyemarakkan hobi perkutut di Malang dan juga kota lain. Prestasinya bisa lebih bagus lagi,” ungkap Buntong.

Fauzi (putra H.Atro) saat melepas indukan White Elephant ke tempat barunya

Setelah keluar dari markas Inaya Bird Farm, kini sepasang indukan tersebut menempati rumah barunya di Malang. “Menurut perintah Bos, indukan White Elephant suruh taruh di Malang. Makanya saya langsung pindahkan dari rumah Buntong ke ternak bos yang ada di Malang,” papar H.Atro.

Sejak Rabu, 20 Agustus 2024, indukan White Elephant resmi menempati tempat tinggal baru di Kandang Batu Hitam 16 sesuai arahan dan intruksi H.Jay. “Mudah-mudahan indukan ini kerasan dan bisa mengeluarkan anakan yang tidak kalah bagusnya. Biar White Elephant ada generasi penerusnya,” harap H.Atro lagi.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.