Puter Pelung
Acun Hadiwidjojo Yogyakarta, Bentuk Organisasi Baru Puter Pelung Bernama PPBPSI

Pasca pembacaan laporan pertanggungjawaban di acara Munas P4SI, Acun Hadiwidjojo langsung menyatakan bahwa dirinya tidak mau dicalonkan kembali. Salah satu alasan yang membuatnya enggan untuk kembali dicalonkan adalah tidak adanya lagi satu suara, sehingga jika dibiarkan hal ini akan sangat berdampak buruk pada kelangsungan organisasi.

“Kalau saya lihat, bukan saya sok pinter dan sok tahu, tetapi situasinya sudah tidak sehat lagi, bahwa fakta dan bukti sudah berbicara. Kalau tidak ada satu suara untuk mengajukan salah satu calon dalam Munas, buat apa dilanjutkan. Artinya ini ada masalah besar yang harus diwaspadai,” papar Acun Hadiwidjojo.
Menurutnya menjelang pelaksanaan Munas sudah terjadi pro dan kontra. “Sudah jelas disini ada beberapa permainan menjelang Munas dan saya menerima informasi tersebut tiga minggu sebelum pelaksanaan Munas, kalau saya harus memilih jago, maka kedepan akan sulit,” lanjut mantan Ketua Umum P4SI periode 2017 – 2019.
“Permasalah di puter pelung kedepan sudah sangat berat, karena banyaknya rorang dan kelompok yang mempunyai tujuan dan yang ingin mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Gerakan ini didukung oleh jaringan yang memang sudah disebarkan baik ke oknum yuri dan pengurus Pengda dan Pengcab,” lanjutnya.

Makanya dari pada dirinya dijadikan tumbal dan korban, maka lebih baik mundur dan tidak mau dicalonkan lagi. “Jangan anggap saya bodoh, makanya untuk apa saya bertahan dan terus maju dicalonkan. Karena ini hanya akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan hidup hobi puter pelung,” katanya lagi.
Untuk itulah kalau mau diperbaiki maka menurutnya harus dibongkar semua. Ada juri yang sudah terkontaminasi dan itu sangat berbahaya. “Sudah jelas siapa yang punya ambisi dan siapa yang punya kepentingan,” kata Acun lagi. Kondisi inilah yang mengilhami dirinya untuk membuat organisasi baru.

“Saya akan buat organsiasi baru, hal ini bukan untuk menyaingi, saya akan memberikan contoh bahwa inilah organisasi dan yuri yang benar. Kita ibaratkan sebuah menu makan berbeda yang tersedia, maka biarlah mereka memilih yang mana dari beberapa menu yang akan mereka sukai. Saya siap dengan semua konsekuensi,” lanjutnya.
Dan dirinya yakin bahwa pada akhirnya akan ketahuan siapa yang punya ambisi dan kepentingan. Adapun organisasi yang bakal dibuat adalah PPBPSI (Persatuan Penggemar Burung Puter Seluruh Indonesia). Sebagai keseriusan pada 18- 19 Januari 2020. PPBPSI akan buat diklat juri di Yogyakarta.
Peserta yang siap bergabung adalah dari Jawa Timur, DIY, Jawa Barat dan DIK Jakarta. “PPBPSI bisa dikatakan sebagai organisasi tandingan, makanya kami akan memberikan contoh cara mengemas lomba, cara memilih yuri bagaimana. Mari kita dodolan (jualan, red) bareng,” kata Acun lagi.

Bahkan dirinya sudah berikrar bahwa kemungkinan besar lomba yang akan digelar P4SI akan dibarengi. “Tak barengi pisan, biarlah mereka memilih lomba mana yang akan mereka nilai baik,” katanya lagi. Menurutnya dalam organisasi yang ia tinggalkan bersarang orang-orang dan dirinya paham permainan mereka.
Kondisi ini ini sangat bahaya kalau diteruskan, makanya Acun menilai bahwa membuat organsiasi sendiri adalah jalan yang dianggap sudah pas dan benar. “Saya tidak mau bunuh diri. Terlalu mahal kalau memilih saya karena saya punya penawaran. Permainan ini sangat jelek sekali,” lontarnya.
