Connect with us

Puter Pelung

Acun Hadiwidjojo : Arep Melu Kumpeni Opo NKRI

KONBUR Tayang

:

Janji Acun Hadiwidjojo untuk membangun kekuatan baru dalam komunitas hobi puter pelung dan derkuku tanah air, nampaknya bukan sekedar isapan jempol. “Saya bukan tipe orang yang mengingkari janji, apa yang pernah saya ucapkan pasti akan direalisasikan, bahwa setiap lomba yang digelar P4SI akan selalu dibarengi oleh P5SI,” tegas Acun Hadiwidjojo.

Acun Hadiwidjojo dan H.Yusuf Hariyanto saat ikut lomba PPDSI

Even Launching P5SI pada Minggu 12 Januari 2020 di Ndalem Notoprajan Yogjakarta sengaja digelar bersamaan dengan agenda P4SI yakni Bengawan Solo Cup, menjadi bukti nyata pernyataannya. “Kami siap lahir batin dari segi apapun, dari segi organisasi pun kami sudah merealisasikan dengan menyusun struktural organisasi,” imbuhnya.

Kini P5SI sudah terdaftar dan mendapatkan ijin dari Kemenhumkam sehingga P5SI bukan lagi organisasi ilegal tetapi sebaliknya sebagai organisasi resmi. Lebih lanjut Acun mengatakan bahwa apa yang selama ini dilakukan bukan semata-mata karena ingin membuat suasana semakin panas, tetapi lebih pada upaya untuk menghentikan praktek curang yang dilakukan oleh oknum yang sudah bikin resah banyak kalangan.

“Kami hadir untuk meluruskan praktek-praktek kecurangan, baik yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang selama ini berpotensi merusak hobi puter pelung dan juga hobi lainnya,” lanjut Acun tanpa menyebut oknum yang dimaksudkan. Namun dirinya mengaku bahwa oknum yang dimaksud sudah diketahui banyak kalangan.

Hery Putra Kelantan BF mengaku siap mendukung kembalinya PPDSN

“Saya kira tanpa menyebutkan oknumnya, saya yakin sudah banyak orang yang paham. Kami di P5SI siap menyingkirkan oknum-oknum dan kelompoknya dengan jalan apapun sampai puter pelung benar-benar bersih dan kumpeni-kumpeni tersebut,” ungkapnya. Sebaliknya, kalau PPDSN keberadaannya akan selalu bersinergi dengan PPDSI.

“Kami dari PPDSN tidak akan bermusuhan dengan PPDSI bahkan kami siap mendukung semarak hobi derkuku dengan jalan membuat lomba ketika jadwal PPDSI kosong. Bahkan kami ingin membantu PPDSI agar lomba-lomba derkuku kembali ramai,” kata Acun Hadiwidjojo lagi.

Kemunculan kembali PPDSN justru sudah banyak yang mendukung, termasuk Heri Putra Kelantan Bird Farm Ngunut Tulungagung, Pak Guru pemilik GURU Bird Farm Tulungagung dan keluarga besar KLM Bird Farm Tulungagung. Mereka paham betul bagaimana kinerja PPDSN saat itu, sehingga ketika muncul kembali, mereka mendukung penuh.

Duet maut yang bakal mengguncang dunia hobi puter pelung dan derkuku

“Saya tidak akan mungkin meninggalkan PPDSN karena saya pernah ikut membangun dan membesarkannya, saya kira dengan adanya organisasi baru, maka akan semakin membuat hobi derkuku lebih semarak lagi,” terang Heri. Bahkan menurutnya inilah kesempatan bagi pengurus organisasi untuk lebih memperbaiki kinerja sehingga komunitas bisa menilai maka yang bisa diikuti dan mana pula yang tidak.

“Saya kira tidak perlu dipersoalkan, ayo kita sama-sama membangun hobi derkuku lebih bermoral dan bermartabat. Saatnya hobi derkuku lebih maju dan berkembang pesat,” imbuhnya. Masih menurut Acun Hadiwidjojo, orang-orang jenis Kumpeni tersebut harus dihentikan, kasihan masyarakat penggemar puter pelung yang selalu hidup dalam lingkaran praktek-praktek kecurangan dan selalu saja dibodohi.

Launching P5SI dan struktur organisasi P5SI dan PPDSN

“Saya cuma tersenyum ketika orang-orang di ngomong di medsos bahwa semua burung yang mereka beli, koyo ngene ki ra ngerti  jogete, cuma di mulut mana buktinya, di lapangan nol besar,” katanya sambil ketawa. Dikatakan lagi oleh Acun Hadiwidjojo bahwa oknum inilah selalu bicara masalah lomba harus selalu tertib dan sesuai dengan ring untuk menghidupkan peternak.

Jika itu betul menjadi realitanya, maka Acun sangat apresiasi. Namun sebenarnya kenyataan yang ada, ternyata oknum tersebut adalah ahli motong ring burung hasil ternak orang lain, kemudian dipasangi ring farmnya sendiri. Bahkan ada farm baru muncul dan baru mengenal puter pelung, sudah punya burung juara.

PPDSN dan P5SI ada di tangah mereka berdua

“Dagelan apa lagi yang mereka pamerkan. Organisasi penghobi kog koyo mengelola organisasi politik, nganggo wajib punya KTA Rp50.000,- pakai iuran segala, ujung-ujungnya ya duit,” sindir Acun mengakhiri obrolan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.