Connect with us

Perkutut

Abi Bird Farm Blega Bangkalan, Support Keluarga dan Do’a Santri Ngaji, Hadirkan Produk Unggulan Incaran Kung Mania

KONBUR Tayang

:

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hobi adalah aktifitas yang membuat orang senang, gembira dan lepas dari segala beban pikiran. Kesenangan akan semakin lengkap ketika hobi tersebut mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar, yakni keluarga. Support keluarga menjadi sesuatu yang luar biasa dalam menyalurkan hobi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Support keluarga tercinta begitu luar biasa

Semangat untuk terus eksis menekuni hobi akan selalu hadir. Hal inilah yang dialami Ustadz Nur Yaqin, kung mania Blega Bangkalan. Hobi perkutut, terutama ternak yang dilakoni sejak 2018 lalu, terbilang selalu menemui jalan mudah dan lancar. Beberapa produk yang muncul dari kandang ternak, mampu membuat orang lain tertarik dan berminat untuk memilikinya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet nama perkutut kelas lomba yang menggunakan gelang kaki bertulisankan ABI, seperti Dinar, Dinasty, Halilintar, Bedah karang, Raden Segoro, Kaisar dan Kelana menjadi bukti keberhasilan Ustadz Nur Yaqin dalam menekuni ternak perkutut. Hanya butuh satu tahun bagi sang Ustadz untuk melahirkan produk unggulan incaran kung mania.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Ustadz Nur Yaqin, kung mania yang sukses melahirkan produk unggulan

“Saya baru ternak 2017 dan dapat plakat sekitar tahun 2018, tahun 2019 ternakan saya sudah ada yang keluar bagus. Alhamdulillah meski sebagai peternak kecil, namun ternak saya sudah banyak yang diminati orang lain. Ini sebuah rejeki dari Allah SWT yang harus selalu saya syukuri,” terang kung mania yang juga guru ngaji dengan jumlah santri sebanyak 75 orang.  

Advertisement
Advertisement

Awal ternak, ABI Bird Farm hanya mampu membangun 4 petak kandang ternak. Seiring perjalan waktu, ketika beberapa produk banyak yang diminati dan proses melahirkan anakan berkualitas berjalan lancar, farm ini mengalami penambahan jumlah kandang. Sampai saat ini sudah ada sekitar 14 kandang.  

Dukungan keluarga selalu hadir setiap saat dan setiap kesempatan

“Awal saya ternak sebenarnya hanya cari teman dan saudara, tetapi ternyata banyak produk yang keluar bagus dan banyak yang berminat, saya pikir kenapa tidak dikembangkan saja menjadi lebih banyak, sehingga bisa memenuhi kebutuhan para pencari burung yang kebetulan mengenal farm saya,” urai Ustdaz Nur Yaqin.

Keputusan untuk menambah jumlah kandang, ternyata jadi pilihan tepat. Meski keteika itu tidak ada lahan yang memadai, namun upaya untuk terus menambah kandang, tetap dilakukan. Lokasi kandang tambahan tidak menjadi satu dengan lokasi lama. Kalau lokasi lama berada di depan kediaman, sementara lokasi baru berada di lantai dua.

Keluarga yang telah menjadi penyemangat dalam menekuni hobi dan ternak perkutut

Sinyal adanya ridho dari Allah SWT untuk menjadi bagian dari komunitas kung mania sudah terlihat sejak awal. Ketika keinginan untuk turun lomba tidak dapat ditunda, namun belum ada produk ternak yang bisa diajak menuju arena, akhirnya Ustadz Nur Yaqin mencari calon orbitan, sampai akhirnya didapatkan produk ternak JWR.

Siapa sangka jika kualitas produk tersebut sampai ke telinga beberapa kung mania dan ternyata menjadi incaran mereka. Menurut pengakuan Ustadz Nur Yaqin ada salah satu tokoh perkutut Surabaya yang berani nawar perkutut bernama Perdana tersebut dengan harga tinggi dan itu di luar didugaan.

Kandang awal ABI Bird Farm Blega Bangkalan

“Subhanallah, saya sampai terharu, burung orbitan saya yang pertama yakni Perdana, ada yang nawar dengan harga Rp 60 juta. Padahal saya belinya hanya Rp 1,5 juta. Tapi saat saya bilang ke istri, ternyata tidak boleh dilepas, kata istri saya buat lomba saja. Padahal andai saja boleh dijual, saya akan pakai uang tersebut untuk umroh dua orang,” ungkap sang Ustadz.

Sang istri beralasan bahwa jika sampai burung itu dijual, maka keinginan sang suami untuk turun lomba akan terhenti. “Tujuan Abi turun lomba kan buat cari teman dan saudara, jika burungnya dijual, terus Abi kan gak bisa lomba lagi, makanya saya tidak setuju kalau sampai dijual,” ungkap Elly Sustiani Hadi, istri sang Ustdaz.

Aktifitas agama menjadi guru ngaji santri disekitar tempat tinggalnya

Support inilah yang menjadikan salah satu factor keberhasilan ABI Bird Farm dalam menekuni ternak dan mengorbitkan produk kelas lomba. Dukungan lain yang diberikan keluarga adalah dengan membantu memberikan perhatian pada kandang ternak. Mereka seakan ikut memiliki.

Tanpa dikomando satu sama lain saling ikut menjadi keberhasilan kandang dan juga memperhatikan makan dan minum perkutut yang ada dalam kandang. “Alhamdulillah keluarga ikut mensupport hobi saya. Semua ini seakan jadi penyemangat saya untuk tetap eksis menekuni hobi dan ternak perkutut,” sambung Guru GTT SMAN 1 Blega.

Sekitar 75 santri ngaji datang setiap hari ba’dah Maghrib

Tidak jarang pula, Ustadz Nur Yaqin membawa serta keluarga ke arena lomba. “Jika kebetulan tidak repot, biasanya saya membawa serta istri dan anak-anak saya ke arena lomba,” kata pemilik ABI Bird Farm Blega. Selain itu, yang membuat farm ini sukses dalam menekuni hobi dan ternak perkutut adalah do’a dari santri.

Setiap hari ba’dah Maghrib (kecuali Kamis malam Jumat), di kediaman sang Ustadz sekitar 75 santri belajar mengaji. Kebetulan juga lokasi kandang ternaknya, berada tidak jauh dari lokasi dimana para santri belajar mengaji. Lantunan suara para santri yang telah menjadikan perkutut yang menjadi penghuni kandang ternak, meng-ijabah do’a sang Ustadz untuk menghadirkan produk unggulan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.