Lomba
600-an Paruh Bengkok Uji Nyali di Anniversary GP2S Cup III 25/12: BG-NJ, King dan Anak Rantau Terbaik
SEBANYAK 600-an paruh bengkok uji nyali, Rabu 25 Desember 2019 kemarin di Gantangan Pasar Burung Satria Denpasar dalam ajang Anniversary GP2S Cup III bersama juri Oriq Jaya Bali. Hadir pula konin mania yang siap-siap bakal menggeber lomba dalam rangka anniversary KNI Denpasar. Mereka adu kualitas di tengah para jawara baik paruh bengkok yang membuka hingga 12 kelas dan konin yang membuka 3 kelas.
Lomba diawali kelas fighter anniversary yang full peserta. BG-NJ milik Surya yang berada di nomor 60 tampil perfoma sejak start. BG-NJ dengan kekean-kekean panjangnya mengantongi 6 merah, 7 biru, 10 hijau dan 1 putih atau total meraih 1035 poin. BG-NJ meninggalkan jauh lawan-lawannya seperti Omah milik Aszka yang ada di belakangnya dengan 685 poin.
Memasuki laga kedua kelas GP2S, Koplak milik Buda dari Eker-eker Milet menunjukkan kualitas kekeannya di arena. Koplak meraup 1050 poin dari 9 merah, 3 biru dan 2 hijau. Koplak dibayang-bayangi Bima Suci milik Dicky dengan 880 poin dan Omah yang turun satu tingkat dengan 755 poin.
Pertarungan semakin memanas memasuki laga ketiga yang seluruh gantangan penuh peserta. Kali ini Lengkong milik Agus Wahyudi melaju kencang setelah meraup 7 merah, 3 biru, 10 hijau dan 2 putih atau total 980 poin. Lengkong mendapat perlawanan dari Bodrex debutan Mr. Umar dengan 930 poin dan Maya 810 poin.
Uji nyali masih terus berlanjut. Raya asuhan Ovank yang sempat tertinggal di posisi ke-5 berhasil melaju ke puncak setelah tampil dengan 7 kekean merah dan 3 biru atau 820 poin. Raya mendapat lawan setimpal dari BG-NJ yang sempat di podium utama sesi pembuka dengan 780 poin dan Lengkong jawara sesi ketiga dengan 610 poin.
Di babak akhir, Preman milik Made Nike menyudahi kelas fighter. Preman bersanding dengan Rembo milik Danang. BG-NJ yang sukses di dua kelas berhasil dinobatkan sebagai fighter terbaik.
Di kelas love bird paud, persaingan sengit terjadi antara Janda Muda milik Luayni dan Predator debutan Agus Bejo. Sama-sama receh sepanjang penilaian. Janda Muda mengantongi 16 merah, 11 biru, dan 6 hijau atau total 2130 poin. Sementara Predator meraup 15 merah, 8 biru, 16 hijau dan 5 putih atau total 2085 poin.
Di laga kedua yang kembali full peserta, Nuklir milik AGN berhasil mengambil alih podium utama. Dengan mengantongi 1700 poin dari 10 merah, 14 biru, 9 hijau dan 1 putih ini menyisihkan Predator yang bertahan di posisi runner up dengan 1440 poin.
Di babak ketiga AGN dari Noja STR kembali unggul. Kali ini mengantarkan King terdepan dengan 1280 poin dari 7 merah, 9 biru, 13 hijau dan 6 putih. King dikawal Moglong milik Mr. Dwi yang naik satu tingkat dengan 1090 poin.
Masih menyisakan satu kelas pamungkas, Karoto debutan Detra yang juga dari Noja STR tampil di puncak. Kali ini bersaing dengan King dari satu tim yang terpaksa turun di posisi runner up. Namun King yang mendulang poin tertinggi dari akumulasi empat kelas berhasil dinobatkan sebagai paud terbaik.
Tiga kelas yang dibuka di LB baby menghadirkan Anak Rantau debutan Debi sebagai pemenang di laga pembuka. Anak Rantau mengantongi 715 poin menyisihkan Kapuera dengan 600 poin dan Delova dengan 585 poin.
Di leg kedua Moro Seneng debutan Heri Pecel berhasil mengambil alih podium utama. Menggeser Anak Rantau turun satu tingkat. Moro Seneng meraih 765 poin sementara Anak Rantau 720 poin. Dan di laga penutup, Preman milik Abdul tampil terdepan. Preman mendulang 785 poin dipepet Bim-bim dengan 740 poin.
Anak Rantau yang unggul di dua kelas akhirnya ditetapkan sebagai baby terbaik. Di akhir lomba, baik BG-NJ, King dan Anak Rantau yang dinobatkan sebagai love bird terbaik berhak menerima trofi eksklusif dari panitia.
Masih ada tiga pertarungan di kelas konin yang juga menarik perhatian peserta. Khabib milik Agus AP akhirnya memenangkan pertarungan setelah juri Oriq Jaya menancapkan koncer A. Disusul Sabosate debutan Mr. Eko dari Gubuk Derita yang menempati posisi runner up. Sama-sama nagen memainkan rolingan dengan beragam lagu dan sesekali melancarkan tonjolan-tonjolan panjang.
Di leg kedua Mrico yang tampil apik mengambil alih podium utama. Debutan Jersing ini dipepet ACDC milik Omah Konin yang naik ke posisi kedua setelah tertinggal di tangga ke-5.
Di babak pamungkas Gajah Mada dan Nano-nano tampil seimbang. Rolingan dan tonjolannya mendominasi selama di arena. Namun karena Gajah Mada menang gantangan nomor kecil akhirnya berhak menduduki podium utama
Anniversary GP2S Cup III baru berusia tiga tahun. Bak umur bayi yang menginjak belajar jalan dan bicara sehingga masih banyak kekurangan yang harus terus dibenahi. Karena itu, pengelola GP2S Turah Pram Ningrat menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Panitia berusaha memberikan yang terbaik, baik voucher yang pantas diterima para juara, trofi eksklusif dan tentunya dewan juri yang selalu bersikap fairplay. Terimakasih juga disampaikan kepada seluruh penggemar paruh bengkok dan konin mania yang sudah berkenan hadir sehingga ultah GP2S ketiga berjalan sukses. *agrobur3