Lomba
Latber Dungus Forst Park Madiun: Nama “Agus” Jadi Buron Utama Selama Bulan Agustus
Gantangan ini memang tidak pernah gegap gempita, ramai seperti gantangan yang ada di kota-kota, karena letaknya sendiri memang ada di pinggiran timur dari kota Madiun. Tepatnya di kawasan lereng Wilis kurang lebih 20 kilo dari kota. Kendati demikian gantangan DFP (Dungus Forest Park) Madiun selalu stabil dengan kegiatan rutinnya.
Terletak di area Perum Perhutani Dungus Kec. Wungu Madiun, DFP menjadi gantangan yang terkesan sangat rileks untuk di nikmati para kicau mania, kususnya pemain akar rumput.
Pasalnya DFP selalu memberi kebebasan para kontestan untuk belajar bersama dalam keakraban yang benar-benar mengalir dari hati tanpa mengedepankan ambisi juara sebagai satu-satunya tujuan dalam dunia hobi.
Pakem dan sistemnya pun, sebelum di terapkan dalam aturan Lomba selalu di godok dan di saring dahulu dari masukan-masukan para pemain, selanjutnya di sepakati menjadi aturan.
Selain terletak di area terbuka, hutan lindung dengan kesejukan alamnya, Inovasi dan suguhan kemasannya juga selalu memanjakan para pemain seperti kelas Losgan yang hadiahnya hanya di potong biaya tropi atau pun bonus-bonus yang lainnya yang terkesan pihak panitia tidak memikirkan Income pendapatan.
Seperti pada Minggu (4/8/2019) DFP juga memberi tiket gratis untuk peserta yang mempunyai nama ‘Agus, sebagai bentuk memperingati HUT RI ke 74. “Ia betul, nama Agus jadi buron di DFP, maksudnya dapet tiket gratis, dan bisa ikut di semua kelas selama bulan Agustus, “terang Iwan, salah satu juri juga panitia gantangan.
Beberapa peserta yang bernama Agus pun hadir dengan menunjukan ID Card dan di bolehkan mengikuti semua kelas dengan gratis. “senanglah, ucap Agus Setiawan, salah satu pemain yang beruntung dengan nama Agus. DFP memang beda, ada kebersamaan antar pemain dan panitianya, bahkan kita kalau kesini serasa bukan lagi berlomba, tapi lebih seperti kumpul-kumpul bersama sambil gantang bareng. Jadi menang kalah bukan jadi hal yang penting banget, “ucap Agus.
Untuk Latber kali ini, kelas Love Bird masih menjadi kelas Favorite para kontestan, kejutan datang dari Love Bird milik Mr. Imam dari Dungus dengan nama Manja, turun di kelas Losgan Manja langsung tancap gas dengan durasi menawan yang berkali-kali mampu ngekek hingga mencapai durasi istimewa, bahkan Manja juga mampu mendominasi jalannya kelas Love Bird Dewasa di sesi ke 2. Kerja setabil di 2 kelas jagoan milik Imam berhasil pulang dengan hasil manis.
Sedangkan di kelas Kenari Pasopati besutan Yusuf dari Kare juga berhasil moncer di dua kelas yang di ikutinya, masing-masing juara 1 di sesi A dan B. Untuk podium 2 di menangi jagoan milik Arpian Timur Rimba dengan andalanya Kenari Shiko. Urutan 3 besar di sikat Viavallen milik Yudi Dungus.
Di akir sesi Latber Wiwi Jr selaku nahkoda gantangan mengatakan, “kita ini lebih ke Edukasi Bird Singing, jadi kita memberi ruang yang seluas-luasnya buat rekan-rekan untuk belajar di dunia kicau, baik belajar sheting burung bagi pemula, maupun belajar menjadi juri bagi yang punya minat dan ada talenta kesana. Kita juga tidak memikirkan beraba pendapatan yang masuk untuk panitia, ya, yang penting bisa buat beli alat-alat saja, ungkapnya singkat. *agrobur8.